Ciri Khas Musikal Alat Musik Tubung Pelanok di Krayan Tengah
Tubung pelanok untuk mengikat budaya Indonesia. |
KRAYAN NEWS - Dari Fe'Milau, Krayan Tengah, saya telah menghadiri sebuah kegiatan literasi yang diselenggarakan di Batu Ruyud Writing Camp. Di dalam acara tersebut, peserta literasi disambut dengan tarian sebagai bentuk penghormatan terhadap para tamu.
Tarian ini tidak hanya memberikan kesan penghormatan terhadap para tamu, tetapi juga memperlihatkan keindahan alam, budaya, dan nilai-nilai lokal yang ada di wilayah Lengilo’.
Baju talun memiliki nilai, identitas yang hakiki bagi masyarakat lokal di Krayan (sumber: Lio). |
Tarian perang |
Tabung pelanok merupakan simbol kearifan lokal dan sejarah panjang bagi manusia di sepanjang sungai Krayan yang terus dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan strategi untuk mengembangkan potensi lokal ini sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat di perbatasan.
Penyambutan
Dalam acara tersebut, para tamu disambut oleh para tokoh adat di Dataran Tinggi Borneo, pemerintah kecamatan, keamanan, pendidik, serta masyarakat yang mengenakan pakaian khas "Bakad Talun" yang terbuat dari kulit kayu. Pakaian ini biasanya dipakai dalam acara adat, pernikahan, dan penyambutan tamu. Pakaian talun ini juga menjadi simbol nilai, ciri, dan identitas masyarakat lokal di Krayan Tengah.
Selain itu, ada juga barisan anak-anak yang memegang kayu sebagai pemukul tabung pelanok. Tabung pelanok ini menjadi bagian penting dalam penyambutan para tamu. Pukulan dari tabung pelanok memberikan kesan tersendiri bagi para tamu yang datang. Tabung pelanok sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari kayu atau bambu.
Tabung Pelanok: Hasil Kearifan Lokal
Menurut Tirusel STP, tabung pelanok merupakan hasil kearifan lokal yang dipelihara secara turun-temurun oleh suku Dayak Krayan (Lengilo’) di sepanjang sungai Krayan. Tabung pelanok selalu dipakai pada acara keramaian masyarakat Adat Dayak Krayan (Lengilo’), seperti acara Irau/pesta, acara penyambutan tahun baru, dan acara penyambutan tamu.
Peradaban manusia Dayak Krayan (Lengilo’) yang pertama kali mulai mengenal dan memakai tabung pelanok sebagai alat untuk berkomunikasi dan juga sebagai alat seni musik adalah dimulai sejak kehidupan si Paren Langet dan si Sana’an Langet. Tabung pelanok memiliki cerita khusus, maka bisa dibuat sebagai cendera mata (Souvenir) dan dapat dipromosikan untuk menarik perhatian, minat para penggemar musik tradisional Dayak Krayan (Lengilo’) sebagai simbol kenangan dari Sungai Krayan.
Kesan Tersendiri
Dalam acara penyambutan tamu, tabung pelanok menjadi bagian penting dalam memberikan kesan tersendiri bagi para tamu yang datang. Pukulan dari tabung pelanok akan menambah kesan yang lebih meriah dan menyenangkan dalam acara penyambutan tersebut.
Untuk mengembangkan potensi lokal ini dan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat di perbatasan, pemerintah perlu memikirkan strategi yang tepat. Dengan begitu, potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat Adat Dayak Krayan (Lengilo’) dapat terus dikembangkan dan dilestarikan.
***